Selasa, 01 Februari 2011

QUALITAVE RESECH

UPAYA SISWA MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRINYA
DALAM KOMPETENSI BERBICARA BAHASA INGGRIS
DI MADRASAH ALIYAH TERPADU HUDATUL MUNA 2
PONOROGO

Laporan Penelitian
Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir
Mata Kuliah : Qualitative Research








Disusun Oleh
YUNITA RAHMAWATI
NPM: 0721081283

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP) PONOROGO
2010

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan bahasa mulai dirasa meningkat pesat. Secara tidak langsung seseorang dituntut untuk menguasai bahasa lebih dari apa yang ia punya, tidak hanya sebatas bahasa ibu dan bahasa persatuan, tetapi juga bahasa Internasional. Hal ini untuk menunjang lancarnya komunikasi diantara manusia itu sendiri karena dengan komunikasilah segala macam kegiatan, kebutuhan manusia dapat terpenuhi.
Bagi beberapa orang mungkin hal ini tidak memiliki kendala berarti, namun pada kenyataannya masih ada sebagian orang merasa kesulitan termasuk siswa, apalagi menyangkut kemampuan dalam berbicara. Seperti yang kita ketahui bahasa asing misalnya bahasa Inggris adalah bahasa yang memiliki perbedaan dalam hal pengucapan dan penulisan, hal ini tentu bisa menimbulkan rasa minder, kepercayaan diri seseorang melemah alasannya adalah karena takut salah.
Hal ini wajar ketika seorang siswa merasa kurang percaya diri ketika berkomunkasi dengan teman atau guru yang kemampuannya lebih dari dirinya. Namun kekurangan ini jangan sampai menghambat siswa itu sendiri dalam menekuni bahasa Inggris. Hal ini butuh kesabaran dan ketelatenan dalam berproses, supaya nanti akhirnya mampu mewujudkan sesuatu yang sesuai dengan apa yang diinginkan.
B. Identifikasi Masalah
Merujuk dari latar belakang masalah di atas dapat kita ambil identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang menyebabkan siswa kesulitan bebicara bahasa Inggris di Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna 2?
2. Bagaimana pendapat siswa terhadap pelaksanaan pembembelajaran pada kelas “speaking”?
3. Apakah faktor yang memungkinkan karena bahasa Inggris bukan bahasa ibu atau bahasa asing merupakan kendala utama kesulitan dalam berbicara bahasa Inggris?
4. Apakah kesulitan berkaitan dengan kapasitas penggunaan bahasa Inggris itu sendiri?
5. Apa upaya yang dilakukan siswa dalam menumbuhkan kepercayaan dirinya ketika berbicara bahasa Inggris?
6. Apa yang dilakukan guru dalam membantu siswanya menumbuhkan kepercayaan diri?

C. Fokus Peneletian
Dari identifikasi masalah yang telah kita dapat maka penelitian dapat kita fokuskan pada:
1) Apa yang menyebabkan siswa kesulitan bebicara bahasa Inggris?
2) Apa upaya yang dilakukan siswa dalam menumbuhkan kepercayaan dirinya ketika berbicara bahasa Inggris?
3) Apa yang dilakukan guru dalam membantu siswanya menumbuhkan kepercayaan diri?

D. Setting Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Hudatul Muna 2, di Jln. Yos Sudarso No. 2B. Ponorogo. Penelitian ditujukan pada siswa kelas 2 M.A tahun pelajaran 2009 / 2010.

E. Tujuan Penelitian
Peneliatian ini bertujuan untuk menggali penyebab-penyebab kurang percayaan diri siswa dalam berbicara bahasa Inggris serta upaya untuk menumbukan kepercayaan diri, sehingga nantinya dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk menumbuhkan kepercayaan diri tersebut dalam kemampuan berbicara bahasa Inggris.

F. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Untuk siswa
Sebagai bahan evaluasi atas tingkat kepercayaan diri siswa khususnya dalam kompetensi berbicara bahasa Inggris
2. Untuk Guru
Mengasah ide dan kreatifitas guru dalam mengembangkan kemampuan berbicara siswanya khususnya dalam kompetensi berbicara bahasa Inggris

3. Untuk Sekolah
Sebagai pengembangan / acuan penelitian selanjutnya
4. Untuk Peneliti
Mendapat pengalaman langsung dari kegiatan penelitian tersebut



























BAB II
KAJIAN TEORI DAN PERTANYAAN PENELITIAN

A. KAJIAN TEORI
a. Definisi Kepercayaan Diri
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/kepercayaan diri yaitu ada empat macam,yaitu :
a. Self-concept: bagaimana Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
b. Self-esteem: sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauh mana Anda punya sesuatu yang anda rasakan bernilai dan berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
c. Self-efficacy: sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut general self-efficacy. Atau juga, sejauh mana Anda meyakini kapasitas Anda di bidang Anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self efficacy.
d. Self-confidence: sejauh mana Anda punya keyakinan terhadap penilian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005).
Berdasarkan itu semua, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Ketika ini dikaitkan dengan praktek kehidupan sehari-hari, orang yang kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimilikinya. Namun orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau kehilangan kepercayaan cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
b. Tidak memiliki kepurusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Terlalu sensitif (perasa)
Dalam hal ini maka seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan diri rendah perlu mengaktualisasikan dirinya supaya kepercayaan dirinya meningkat, tentunya perlu kerja keras, kesabaran, dan komitmen dalam hal ini. Berikut ini ada beberapa cara untuk memulainya:
 Mau Berubah
Mulailah dengan bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya hidup dalam suatu cara yang secara mendalam memuaskan diri saya dan yang benar-benar mengekspresikan diri saya?” Jika tidak, bersiaplah membuat perubahan dalam hidup Anda. Ajukan pada diri sendiri pertanyaan ini sesering mungkin dan terimalah kebutuhanan akan perubahan terus menerus.
 Bertanggung jawablah
Anda bisa menjadi seorang arsitek diri dengan bertindak seolah Anda secara pribadi bertanggung jawab atas setiap aspek kehidupan Anda. Memikul tanggung jawab dengan cara ini membantu mengakhiri kebiasaan menyalahkan orang lain atas kelemahan Anda.
 Periksa Motif Anda
Pengamatan diri termasuk elemen risiko. Jika kebanyakan perilaku Anda ditentukan oleh hasrat akan rasa aman, mungkin sudah waktunya untuk menguji keterbatasan kebutuhan akan hal ini. Cobalah ambil keputusan terhadap pilihan untuk pertumbuhan, bukan tanggung jawab terhadap ketakuatan atau kekhawatiran.
 Mengalami Secara Jujur dan Langsung
Khayalan merupakan halangan lain pertumbuhan pribadi. Aktualisator-diri cukup percaya diri untuk menerima semua jenis informasi tanpa menyaringnya untuk disesuaikan dengan perasaan takut dan keinginan mereka. Cobalah untuk memerikasa diri sendiri sebagaimana dilakukan orang lain. Berkenanlah untuk mengakui, “Saya salah” atau “Saya gagal karena saya tidak bertanggung jawab.”
 Manfaatkan Pengalaman Positif
Anda harus aktif mengulangi aktifitas yang membuat perasaan terpesona, takjub, agung, terbarui, hormat rendah hati, pemenuhan atau suka cita.
 Bersiaplah Menjadi Berbeda
Setiap orang mempunyai potensi untuk menjadi “besar”, tetapi kebanyakan justru merasa takut menjadi apa yang seharusnya. Sebagai bagian dari pertumbuhan pribadi, bersiaplah untukmemercayai kesan dan perasaan Anda sendiri; jangn secara otomatis menilai Anda dengan standar orang lain. Terimalah keunikan Anda.
 Terbitlah
Secara pribadi terbitlah dan berkomitmenlah. Palingkan perhatian Anda pada masalah di luar diri Anda.
 Pertahankan Tingkat Rata-rata Kekhawatiran
Riset menekankan adanya kontribusi konstruktif rasa khawatir terhadap pertumbuhan diri. Dinyatakan bahwa aktualisasi diri, pemanfaatan secara kreatif talenta seseorang, muncul hanya melalui perjumpaannya dengan pengalaman akan rasa khawatir. Kemungkinan baru mengatasi ancaman potensial yang muncul dikatakan memperbesar skop aktifitas seseorang dan meningkatkan kebebasan pribadi.
 Nilailah Kemajuan Anda
Karena tidak adanya titik akhir orang beraktualisasi kiranya sangat penting untuk mengukur kemajuan Anda sesering mungkin dan memperbarui usaha-usaha Anda. Jika Anda merasa bosan di sekola, tempat kerja, atau dalam hubungan, anggap saja hal itu sebagai tantangan atau suatu petunjuk bahwa Anda tidak mengambil tanggung jawab demi pertumbuhan diri. Semua aktifitas bisa dimanfaatkan sebagaikesempatan untuk perluasan-diri jika didekati secara kreatif. (Abraham,2008:113)
b. Kompetensi Berbicara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: bahwa “ kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan”(2005:584). Di dalam Surat Keputusan Mendiknas nonor 045/U/2002, tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan bahwa “Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu”. Dari definisi tersebut kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap dan nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan ketrampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Sedangkan berbicara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: bahwa “berbicara adalah berkata; bercakap; berbahasa” (2005:148). Berdasarkan itu semua, kita bisa membuat semacam kesimpulan bahwa kompetensi berbicara adalah kemampuan sesorang dalam berbahasa untuk menintergrasikan pengetahuan yang ada didalam dirinya.
Sering kali kita temui siswa merasa kurang percaya diri atas kemampuan berbicaranya, terutamanya dalam berbicara bahasa Inggris. Kebanyakan dari mereka merasa takut, bahkan malu jika melakukan kesalahan, sehingga rasa kurang percaya diri itu begitu melekat pada dirinya. Berikut ini ada beberapa cara untuk menumbuhkan kepercayaan diri yang bisa dijadikan sebagai pegangan, yaitu:
1) Hancurkan perasaan minder dalam diri Anda
2) Atasi dan cegah setiap bentuk kelemaan Anda dengan semangat jiwa besar, maupun dengan kelebihan yang Anda miliki.
3) Bertindaklah dengan antusias dan optimis, karena hal ini akan menjadi semangat dan bergairah
4) Peliharalah selalu penampilan fisik yang prima dan mental positif pada diri Anda
5) Tetaplah tersenyum walaupun mengalami masa-masa sulit
6) Yakinlah, Anda adalah individu yang unik dan berharga untuk diri Anda
7) Ingatlah bahwa Anda memiliki kekuatan dan potensi yang tidak terbatas untuk mencapai tujuan yang anda impikan. (http://www.miqra.blogspot.com)

B. PERTANYAAN PENELITIAN
1) Apakah yang menyebabkan siswa kesulitan bebicara bahasa Inggris di semester awal?
2) Apa langkah-langkah siswa menumbuhkan kepercayaan dirinya ketika berbicara bahasa Inggris?
3) Apa langkah-langkah guru dalam membantu siswanya menumbuhkan kepercayaan dirinya?













BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang dimana, dewasa ini sudah semakin berkembang dan digunakan dalam beragam bidang ilmu baik bidang ilmu sosial, budaya, psikologi, dan pendidikan. Metode penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/ lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Nur Uhbiyati : 2005). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berpegang kepada paradigma naturalistik atau fenomenologi. Ini dikarenakan penelitian kualitatif senantiasa dilakukan dalam setting alamiah, sedangkan prinsip dasar pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimulai dengan berbagai persoalan tentang fenomena atau gejala-gejala sosial yang terjadi di lapangan.

B. Setting Penelitian
Peneletian yang diadakan di Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna 2 ini berlokasi di Jln. Yos Sudarso No.2B. Brotonegaran. Ponorogo. Denagan jarak 1,5 km ke selatan dari pusat kota, lokasinya yang setrategis sehingga mudah dijangkau. Bangunan sekolah M.A Terpadu Hudatul Muna 2 ini berdiri di komplek Pondok Pesantren Hudatul Muna 2, sehingga akan banyak kita temui para santri disana.Tak hanya itu saja, namun terdapat juga gedung SMK dan MTS Terpadu Hudatul Muna 2 disekitar wilayah tersebut. Sekolah ini mempunyai visi yaitu terbentuknya generasi yang berwawasan Global, Berakhlaqul Karimah Ala Thoriqoti Ahli Sunah Wal Jama’ah.

C. Data dan Sumber Data
1. Data Penelitian
Sehubungan dengan judul penelitian, maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang upaya siswa menumbuhkan kepercayaan dirinya yang diperoleh dengan interview dan observasi, dan sebagai data utama yaitu informan atau responden yang terdiri dari 2 siswa dan 1 guru pengajar bahasa Inggris di kelas tersebut.
2. Sumber Data
Sumber data yang paling utama dalam penelitian ini adalah kata dan tindakan sedangkan yang lainnya adalah sebagai pelengkap. Dengan demikian sumber data penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan sebagai sumber utama. Sedangkan sumber data tertulis dan foto adalah sebagai data tambahan. Sumber data diperoleh dari siswa dan guru pengajar bahasa Inggris.

D. Teknik Pengumpulan Data
1. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan metode :
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia terjadi dalam kenyataan ( Nasution, 1996 : 106), maka peneliti mengunjungi sekolah tersebut guna memperoleh data yang valid. Dengan observasi sebagai sebagai alat pengumpul data dimaksudkan bahwa observasi dilakukan secara sistematis bukan observasi sambilan-sambilan atau secara kebetulan saja.
b. Wawancara
Menurut S. Nasution : bahwa “ wawancara atau interviuw adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.” (1996:113) Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviuwer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviuwee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang menyangkut dengan upaya siswa menumbuhkan kepercayaan dirinya dalam kompetensi berbicara bahasa Inggris di Madrasah Aliyah Hudatul Muna 2 Ponorogo. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada siswa untuk memperoleh informasi utama dan guru sebagai pembanding.
c. Dokumentasi
Menurut Arikunto seperti yang telah dikutip oleh Nurdiawati bahwa: “Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal/variabel berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, leger, agenda dan sebagainya” (Suharsimi Arikunto : 1998 ). Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa dokumen dan rekaman.
2. Tahap-tahap penelitian ada 3 yaitu :
a. Pralapangan yang meliputi penyusunan rancangan penelitian, memilih setting penelitian, mengurus penelitian , mengetahui keadaan lapangan, mempersiapkan informasi, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan etika penelitian.
b. Pekerjaan lapangan, dibagi menjadi 3 bahasan yaitu memahami latar penelitian, persiapan diri memasuki lapangan, berperan serta mengumpulkan data.
c. Tahap analisa data, yaitu proses mengukur data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar dan ditambah tahapan yang terakhir.
d. Tahap penulisan laporan

E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai instrumen adalah peneliti sendiri. Ciri penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta, sebab peran peneletilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Dalam hal ini peneliti bertindak langsung sebagai pewawancara (interviuwer) maupun pengamat langsung.

F. Uji Keabsahan Data
Menurut Lexy J Moelong keabsahan data merupakan konsep yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabeilitas). Derajat kepercayaan keabsahan data (kredibilitas data) dapat diadakan pengecekan dengan teknik pengamatan dan trianggulasi.
Cara yang digunakan peneliti mengadakan pengamatan yaitu dengan mengamati secara teliti terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya siswa untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya ketika berbicara bahasa Inggris.
Sedangkan teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada 4 macam triangguasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.
Dalam hal ini, digunakan teknik triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

G. Analisis Data
Teknik analisa data dalam kasus ini menggunakan analisis data kualitatif mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman dan Spradley. Miles dan Huberman, mengemikakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian.
Selanjutnya menurut Spradley, teknik analisis data disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian. Pada tahap penjelejahan dengan teknik pengumpulan dan grand tour question, analiasis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Pada tahap selection, analisis data dilakuakan dengan analisis kompensial. Selanjutnya untuk sampai menghasilkan judul dilakukan dengan analisis tema.















BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Kendala-kendala yang dihadapi siswa ketika berbicara bahasa Inggris
Berbicara masalah bahasa Inggris tentunya tak dapat dipungkiri bahwa ada 4 macam kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang siswa yaitu meliputi: kompetensi mendengarkan, kompetensi membaca, kompetensi berbicara dan kompetensi menulis. Kompetensi berbicara adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa supaya orang lain paham dengan maksud yang ingin dikomunikasikan.
Oleh karena itu dalam kaitannya dengan upaya siswa dalam meningkatkan kepercayaan dirinya ketika berbicara bahasa Inggris di Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna 2 Ponorogo adalah penyebab dari kesulitan berbicara bahasa Inggris.
Menurut siswa “A” kendala-kendala yang dihadapi ketika berbicara bahasa Inggris adalah seperti yang diutarakannya sebagai berikut:
Tentang grammar dan vocabnya itu belum bisa mengetahui semuanya jadi sulit untuk mengungkapkannya gimana bahasa Inggrisnya apa itukan gak tau karena grammarnya gak tau.


Berbeda denagan pendapat siswa “B” tentang kendala yang dihadapinya ketika berbicara bahasa Inggris, berikut penuturannya:
Ya mungkin kitakan orang Indonesia ya bukan orang Inggris jadinya kalau cara membiasakan ngomong bahasa Inggris itu masih sulit.

Dari dua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami siswa ketika berbicara bahasa Inggris adalah tata bahasa dan bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing..

2. Upaya siswa untuk meningkatkan kepercayaan dirinya ketika berbicara bahasa Inggris
Kepercayaan diri seseorang itu tentu berbeda-beda. Hal ini tentu dirasa bukan suatu hal yang istemewa karena setiap orang akan merasakannya tidak terkecuali bagi siswa yang sedang belajar berbahasa asing yaitu bahasa Inggris.
Oleh karena itu perlu upaya dari siswa itu sendiri untuk meningkatkan kepercayaan dirinya ketika rasa percaya diri itu dirasa kurang atau lemah sewaktu berbicara bahasa Inggris, seperti yang diutarakan siswa “A” bahwa:
Ya itu sedikit-sedikit menghafalkan vocabulary dan vocabnya gitu kalau masalah tentang rumusnyakan dah di kasih ma beliau (guru pengajar) semuanya dah diksih jadi dah apa dah gak bingung lagi.

Niat adalah tahapan awal dari semua kegiatan yang akan kita lakukan hal inilah menjadi upaya siswa “B” untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, terlihat pada pendapatnya sebagai berikut:
Kalau saya sendiri itu apa ya mungkin kita itu berusaha dan beruasaha dan mau belajar dan mau bisa Insya Allah ada kemudahan. Yang pertama niat saya terus punya keinginan untuk bisa

3. Upaya guru dalam membantu siswanya menumbuhkan kepercayaan diri
Siswa dan guru merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Suatu kebanggaan apabila siswanya berhasil dalam bidang apapun tak terkecuali pada kompetensi berbicara bahasa Inggris. Namun bagaimana jika sebaliknya, tidak hanya siswa untuk berupaya namun juga sudah menjadi tugas dan kewajiban guru untuk membantu, mengarahkan dan mengupayakan siswanya supaya mampu menumbuhkan semangat pada siswanya ketika berbicara bahasa Inggris.
Dalam upaya membantu siswanya dalam menumbuhkan kepercayaan dirinya ketika berbicara bahasa Inggris maka guru “Z” selalu memberikan motivasi serta inovasi seperti yang beliau tuturkan berikut ini:
Biasanya setelah mengucapkan salam saya langsung menyebutkan nama kelas tersebut misalnya: “second class” maka mereka akan menjawab dengan lantang motto yang telah saya berikun kita ambil contoh begini :”when wealth is lost, nothing is lost, when health is lost, something is lost, and when character is lost, all is lost”, dan tak hanya itu lagu-agu yang menggunakan bahasa Inggris juga saya gunakan untuk memotivasi merekan. Saya mempunyai prinsip bahwa katakanlah walau hanya 1 huruf. Itulah salah satu upaya yang saya lakukan supaya siswa tidak canggung berbicara bahasa Inggris sehingga secara otomatis rasa minder dan kepercayaan diri yang lemah terkikis. Dan tak lupa mereka juga dapat mengembangkan bakat mereka pada kegiatan muhadhoroh yang mana kegiatan tersebut banyak mengasah mental dan kemampuan mereka dalam berbicara tidak hanya berbicara bahasa Inggris namun juga bahasa Jawa, Arab dan Indonesia

B. Analisis Data
1. Analisis tentang kendala-kendala yang dihadapi siswa ketika berbicara bahasa Inggris
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan orang dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Tak hanya bahasa tubuh, isyarat, namun yang terpenting adalah bahasa lisan yang sering kita gunakan sehari-hari. Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi bahasa yang kita gunakanpun haruslah seimbang mengikuti zaman. Tidak hanya bahasa ibu namun bahasa Nasional dan Internasional pun harus kita kuasai.
Siswa merupakan aset bangsa yang harus memiliki ketrampilan yang memadai dalam berbahasa, karena di tangan-tangan merekalah kemajuan sebuah negara dapat diukur. Namun tak dapat kita pungkiri bahwa kendala-kendala itu pasti ada, karena bahasa khususnya bahasa asing yaitu bahasa Inggris merupakan bahasa yang berbeda. Hal ini tampak pada siswa Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna 2 Ponorogo, mereka mempunyai kendala dalam berbahasa bahasa Inggris khususnya ketika berbicara. Hal ini disebabkan karena tata bahasa/grammaticalnya, kosa kata berbeda dan juga penempatan bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang mana tentu dalam penggunaannya masih sedikit mereka terapkan.

2. Analisis tentang upaya siswa untuk meningkatkan kepercayaan dirinya ketika berbicara bahasa Inggris
Berusaha merupakan suatu kewajiban bagi seseorang ketika mengalami suatu kendala. Mengambil suatu langkah nyata bagi kita untuk mewujudkan sesautu yang lebih baik adalah tindakan yang harus dilakukan.
Menghafalkan vocabulary dengan cara menempelkan vocab tersebut pada dinding atau almari juga bisa dikatakan sebagai upaya atau langkah nyata yang dilakukan siswa supaya mereka dapat menguasai bahasa Inggris agar lebih lancar dan fasih ketika berbicara karena di dalam berbicara bahasa Inggris tersebut akan terangkai kosa kata-kosa kata yang berbeda dengan bahasa ibu ataupun bahasa Nasional.
Tidak mudah putus asa dan yakin bahwa segala sesuatu yang diusahakan terus menerus akan menuai sebuah keberhasilan sesuai dengan apa yang diinginkan.
3. Analisis tentang upaya guru dalam membantu siswanya menumbuhkan kepercayaan diri
Inovatif dan selalu memberikan semangat pada siswanya sebuah contoh kepribadian yang harus dimiliki seorang guru. Dengan inovasi mereka tidak akan jenuh ketika pelajaran itu berlangsung karena siswa cepat jenuh dengan kegiatan yang monoton dan memberikan dorongan semangat tentunya akan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.
Hal semacam itulah yang diupayakan seorang guru pengajar di Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna 2 Ponorogo, guru “Z” memberikan sebuah cara pengajaran yang inovatif dengan memaksimalkan sarana yang ada di sekolahan tersebut. Internet beliau gunakan sebagai wahana para siswanya untuk mengembangkan ketrampilan mereka dalam berbahasa Inggris. Tak hanya itu saja, memberikan motto dan lagu-lagu berbahasa Inggris beliau gunakan untuk mengolah kepercayaan diri para siswanya supaya lebih akrab dengan ucapan-ucapan bahasa Inggris. Eksrakurikuler Muhadhoroh menjadi pelengkap bagi para siswa untuk menguji kemampuan berbahasa mereka karena 4 macam bahasa terasah disana, bahasa Arab, bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan tak terkecuali bahasa Inggris tentunya.

C. Penafsiran Data
1. Dari hasil analisa data tentang kendala-kendala dalam berbicara bahasa Inggris diketaui bahwa siswa Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna 2 Ponorogo mengalami kesulitan berbicara karena merasa belum mungasai grammar dan vocabulary secara menyeluruh, serta masih lemahnya penerapan bahasa Inggris itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dari hasil analisa data tentang upaya siswa dalam menumbuhkan kepercayaan dirinya adalah dengan menghafalkan vocab dengan cara ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilihat, misalnya almari dan senantiasa berusaha dengan sungguh-sungguh semua itu mereka yakini bisa membantu menumbuhkan kepercayaan diri mereka dalam berbicara bahasa Inggris.
3. Dari hasil analisa data tentang upaya guru dalam membantu siswanya menumbuhkan kepercayaan diri adalah memberikan motto yang selalu siswa ucapkan sebelum jam pelajaran dimulai dan juga memberikan lagu-lagu bahasa Inggris untuk mengolah kepercayaan diri para siswanya supaya lebih akrab dengan ucapan-ucapan bahasa Inggris.











BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Siswa di Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna 2 Ponorogo mempunyai kendala yang berbeda pada setiap perorangannya hal ini sesuai dengan seberapa paham dia tentang bahasa Inggris.
2. Siswa berusaha menumbuhkan kepercayaan dirinya dengan cara mereka masing-masing
3. Guru pengajar tidak tinggal diam dengan keadaan siswanya, berupaya dengan mengembangkan ide kreatifnya supaya kepercayaan diri siswa tumbuh ketika proses pembelajaran berbicara bahasa Inggris berlangsung.

B. SARAN
Saran diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Untuk para siswa jangan pernah takut salah ketika berbicara bahasa Inggris.
2. Untuk guru pengajar supaya mengusulkan ada “one day English activity” supaya bahasa Inggris mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia.2005.Jakarta : Balai Pustaka.
Moelong, Lexy.2002.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung : Remaja Rosdakarya.
Uhbuyati, Nur.2005.Ilmu Pendidikan Islam I. Bandung : Pustaka Setia.
Sutopo, H.B.2002. Metode Penelitian Kualitatif.Surakarta : 11 Maret University Press.
Anthony, Robert, Dr.2009.Rahasia Puncak Percaya Diri Total.Yogyakarta : Mitra Sejati.
Abraham, Amit, Dr.2008.Developing Your Personality by Positif Thinking.Yoyakarta : Quills Books Publisher.
(http://www.miqra.blogspot.com)










Lampiran 01
TRANSKRIP WAWANCARA
Kode : 01/1-A/24-VII/2010
Nama Informan : Umi Hanik / Siswa”A”
Tanggal : 24 Juli 2010
Jam : 11.00-11.25
Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Hudatul Muna 2
Topik Wawancara : Kendala-kendala yang dihadapi ketika berbicara Bahasa Inggris, Upaya peningkatan kepercayaan dirinya


Materi Wawancara
Peneliti Menurut sampeyan bahasa Inggris itu sulit gak?
Informan Ya kalau saya bisa gak sulit, tapi kalau gak bisa ya sulit
Peneliti Kira-kira apa yang menyebabkan kesulitan itu ketika berbicar bahasa Inggris?
Informan Anu tentang grammar dan vocabnya itukan belum bisa mengetahui semuanya ya jadi sulit untukmengungkapkannya gimanabahasa Inggrisnya apa..itukan gak tau karena grammarnya gak tau.
Peneliti Lalu setelah sampeyan tau kesulitannya itu upaya apa yang sampeyan ambil?
Informan Ya itu, sedikit-dikit menghafalkan banyak vocab, kalau masalah rumus itukan dah dikasih sama beliau. Semua dah dikasih jadi dahgak sulit lagi, kalau ya itu yang sulit masal vocab.
Peneliti Bagaimana cara anda menambah vocab?
Informan Saya menempelkan vocab di lemari


Lampiran 02
TRANSKRIP DOKUMENTASI
Koding : 01/B/25-VII/2010
Bentuk : Foto
Isi Dokumentasi : Kegiatan Muhadhoroh Sebagai Sarana Pengembang Bakat Siswa Dalam Berpidato Bahasa Inggris Yang Merupakan Upaya Siswa Meningkatkan Kepercayaan Dirinya
Tanggal Pencatatan : 25 Juli 2010
Jam Pencatatan : 12.00-13.00

Bukti Dokumen


















Lampiran 03
TRANSKRIP CATATAN LAPANGAN
No. CL : 02
Koding : 02/B/25-VII/2010
Tanggal : 25 Juli 2010
Jam : 12.00-13.00
Kegiatan Yang Diobservasi : Kegiatan Muhadhoroh Sebagai Sarana Pengembang Bakat Siswa Dalam Berpidato Bahasa Inggris Yang Merupakan Upaya Siswa Meningkatkan Kepercayaan Dirinya

Deskripsi Catatan Lapangan Tepat pukul 12.00 acara muhadhoroh dimulai, para siswa baik Tsanawiyah, Aliyah, maupun SMK berkumpul digedung aula. Nampak seorang MC dan beberapa siswa dari M.A kelas 2 tampil di depan untuk berpidato. Antusias yang mereka pancarkan dan sedikit grogi terlihat diawal pembukaan mereka berbicara
Tanggapan Pengamat Dari hasil Observasi tersebut, dapat diketahui bahwa siswa Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna 2 berani mencoba walaupun apapun hasilnya, terlihat usaha itu ketika mereka mulai berpidato di depan para siswa yang lain.










HALAMAN MOTTO



“Lebih baik mencoba apapun hasilnya”





















HALAMAN PERSEMBAHAN

Penelitian ini aku persembahkan:
 Ayah Ibu ku tercinta, yang dengan sabar mendidikku, membimbingku, mengarahkanku, mengajariku, membesarkanku yang semula tidak tahu menjadi tahu, sehingga aku dewada dan mengerti akan sesuatu yang berarti.
 Kakak-kakakku, adik-adikku yang selalu menyayangiku, membesarkan hatiku, memberi semangat padaku hingga skripsi ini selesai.
 Keluarga besarku, terima kasih atas semangat yang kau berikan.
 Teman-teman temanku yang selalu memberiku semangaat, memberiku keceriaan, hingga aku selesai.







ABSTRAK

UPAYA SISWA MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRINYA
DALAM KOMPETENSI BERBICARA BAHASA INGGRIS
DI MADRASAH ALIYAH TERPADU HUDATUL MUNA 2
PONOROGO

YUNITA RAHMAWATI
NPM. 0721081283

Pelajar merupakan aset bangsa yang paling penting. Nasib suatu bangsa ditentukan melalui tangan-tangan mereka. Kerja keras dengan giat belajar merupakan salah satu tanggung jawab dan merupakan kewajiban yang harus dilakukannya sebagai wujud dan kosekwensi atas status yang ia sandang, yaitu pembawa perubahan menuju bangsa yang sukses.
Berbahasa dengan baik adalah salah satu jalan menuju kesuksesan tersebut, namun bagaimana jika pelajar itu merasa tidak bisa berbicara dengan fasih dan lancar terutamanya ketika menggunakan bahasa asing yaitu bahasa Inggris dikarenakan rasa percaya dirinya kurang? Dipenilitian itu dikupas secara tuntas, diawali dengan apa yang menyebabkan siswa itu sulit berbicara bahasa Inggris, bagaimana upaya siswa menumbuhkan kepercayaan dirinya, sampai apa peranan guru dalam mengupayakan siswanya dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan menjadikan M.A Hudatul Muna 2 sebagai lokasi penelitian yang tepatnya di Jl.Laks.Yos Sudarso No.2B.Brotonegaran.Ponorogo yang meneliti para siswa kelas 2 M.A sebagai obyeknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nampak terlihat para siswa berupaya untuk meningkatkan kepercayaan dirinya melalui cara mereka sendiri-sendiri. Hal inipun didukung dengan peran guru pengajar bahasa Inggris.
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah menghilangkan segala kemalasan dan selalu memberikan kesehatan mauoun menumbuhkan semangat kepada penulis hingga dapat menyelesaikan tugas penelitian kualitatif yang berjudul “ UPAYA SISWA MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRINYA DALAM KOMPETENSI BERBICARA BAHASA INGGRIS DI MADRASAH ALIYAH TERPADU HUDATUL MUNA 2 PONOROGO dengan lancar dan tanpa halangan suatu apapun.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kami nabi agung Muhammad s.a.w yang telah menerangi umatnya dari jaman kebodohan menuju jalan yang terang dan benar.
Paparan yang termuat dalam penulisan ini meliputi kutipan maupun curahan ide-ide para ahli ilmu pengetahuan, curahan dari penulis serta curahan dari siswa dan guru yang iteliti.
Maka dengan terselesainya penulisan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs.Dolar Yuwono, Mpd selaku ketua STKIP Ponorogo yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian
2. Dra.Siti Munifah, Mpd selaku dosen pengampu mata kuliah Qualitative Research yang telah memberikan bimbingan dengan tulus dan sabar hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
3. KM. Muslih Albaroni, Mpd.I kepala sekolah Madrasah Aliyah Terpadu Hudatul Muna yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian ini hingga penilitian dapat terlaksana
4. Guru pengajar bahasa Inggris bpk.Faisol King Abdul Aziz dan siswa kelas 2 M.A Hudatul Muna 2, serta berbagai pihak yang telah mendukung hingga terselesainya penelitian ini
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih perlu banyak perbaikan lebih lanjut. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membeangun dari berbagai pihak dan berharap semoga penulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

Ponorogo 27, Juli 2010
Peneliti


YUNITA RAHMAWATI
NPM: 0721081283










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. FOKUS PENELITIAN
D. SETTING PENELITIAN
E. TUJUAN PENELITIAN
F. MANFAAT PENELITIAN
BAB II KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
B. PERTANYAAN PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
B. SETTING PENELITIAN
C. DATA DAN SUMBER DATA
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
E. INSTRUMEN PENELITIAN
F. UJI KEABSAHAN DATA
G. ANALISIS DATA
BAB IV HASIL PENELIYIAN
A. DESKRIPSI DATA
B. ANALISIS DATA
C. PENAFSIRAN DATA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN












DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Contoh Transkrip Wawancara
Lampiran 02 Transkrip Dokumentasi
Lampiran 03 Contoh Catatan Lapangan
Lampiran 04 Surat Ijin Melakukan Penelitian

Minggu, 04 April 2010

W. O. W

Monday is the first day when people to do actvity. Huh this day I must waiting in the Atm because my job want do it. Like snacke must standing and moving position. Need much time I follow this act. Hem.. the weather isn't friendly n so hot. Alhamdulillah..

Selasa, 09 Februari 2010

Busy

Yesterday, i can't share to you about something to you mories.. Busy..busy..n busy.. I slept midle night althaugh my work be finished yet. Hem.. at the morning I feel headache. Yeah this is effect because unusual. So far I love my job. I want to be profesional so I try to do best. Perhapes God bless me.

Minggu, 07 Februari 2010

Record Exam

Hem.. This day I can come in studio radio "nusa radio". Hu.. It's interesting to me coz in there friends and I make a record about material english. Just minute to make it, before I thought need much time. For andi, thank you so much you have strive hard, and give way more easy. At least for Nusa Radio..

Jumat, 05 Februari 2010

. . .

"HALAL" is one word I want

Rabu, 07 Oktober 2009

HALAL BIHALAL

Dome.UNMUH P.O, 04th OCTOBER 2009

I Try To Learn

VALONTEER

P.O, 05th OCT 2009

In T Intersection "TONATAN"